Jumat, 06 Juni 2014

Rumput Teki



RUMPUT TEKI  


            Bagi kaum wanita, masalah yang sering mengganggu tiap bulannya adalah masalah gangguan haid. Memang tidak semua wanita mengalami problema ini. Ada yang beruntung tidak mengalami keluhan apapun ketika kedatangan tamu ini , namun dilain pihak ada yang mengalami berbagai masalah. Mulai dari rasa yang tidak enak di perut sampai rasa kesakitan yang sangat, datang bulan tidak teratur, ataupun keluhan lainnya. Untuk membantu mengatasi hal ini, ternyata ada tanaman yang mungkin sudah pernah anda kenal ataupun dengar yang dapat berguna meringankan keluhan ini. Tanaman itu adalah rumput teki. Banyak kegunaan dari tanaman ini yang perlu kita ketahui , bukan hanya bagi para wanita, namun juga seseorang yang mengalami gaangguan kesehatan.



Mengenal Tanaman Rumput Teki
          Rumput Teki (Cyperus rotundus .L)  atau terkadang disebut Teki, Mota, Koreha wai, Rukut Teki, Rukut Wuta adalah rumput palsu (batang segitiga) yang dapat hidup sepanjang tahun dengan ketinggian 10 sampai dengan 75 cm. Beberapa negara memberi nama tanaman ini : Musta, Mustaka, Mutha, Mothan, Nagamothan, Xiang Fu, Nutgrass, Tirirca, Tagernut, Hama-Suge, So Ken Chiu, Tage-Tage. Tanaman ini biasanya tumbuh liar di kebun, ladang ataupun tempat lain dengan ketinggian sampai 1000 m dari permukaan laut. Tanaman ini mudah dikenali karena bunga-bunganya berwarna hijau kecoklatan, terletak di ujung tangkai dengan tiga tunas helm benang sari berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi satu berupa payung. Ciri khasnya terletak pada buah-buahnya yang berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna coklat, dengan panjang 1,5 - 4,5 cm dengan diameter 5 - 10 mm. Daunnya berbentuk pita, berwarna mengkilat dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal batang membentuk rozel akar, dengan pelepah daun tertutup tanah. Pada rimpangnya yang sudah tua terdapat banyak tunas yang menjadi umbi berwarna coklat atau hitam. Rasanya sepat kepahit-pahitan dan baunya wangi. Umbi-umbi ini biasanya mengumpul berupa rumpun.

Kandungan Kimia Yang Dimiliki Rumput Teki
          Dari hasil penelitian diperoleh bahwa umbi (rimpang) rumput teki ini mengandung alkaloid, glikosida jantung, flavonoid dan minyak menguap sebanyak 0,3-1% yang isinya bervariasi, tergantung daerah asal tumbuhnya. Akar yang berasal dari Jepang berisi cyperol, cyperene I & II, alfa-cyperone, cyperotundone dan cyperolone, sedangkan yang berasal dari China berisi patchoulenone dan cyperene. Minyak essensial yang diperoleh dari umbi rumput teki ini mengandung sedikitnya 27 senyawa yang terdiri dari seskuiterpen, hidrokarbon, epokside, keton-keton, monoterpen dan alifatik alkohol serta beberapa senyawa lain  yang belum dapat diidentifikasi

Manfaat Rumput Teki
          Secara tradisional, masyarakat di berbagai daerah di banyak negara telah lama dan banyak memanfaatkan umbi ( rimpang) dari tanamaan ini sebagai obat untuk memperlancar menstruasi , mengurangi rasa sakit pada waktu haid, penyakit-penyakit kewanitaan, obat sakit perut, obat pencuci anti keringat, dalam bentuk air rebusan sebagai obat untuk mengatasi penyakit mulut ( sebagai obat kumur), panas, disentri, obat untuk memperlancar kencing, obat cacingan, obat antikejang pada sakit mencret dan juga obat borok.

Mengatasi Menstruasi yang Tidak Teratur
          Peneliti telah melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui mengapa umbi (rimpang) dari rumput teki ini banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai daerah di banyak negara untuk mengatasi masalah datang bulan yang tidak teratur. Mereka mencoba efek dari minyak menguap (minyak atsiri)  dari umbi rumput ini yang diberikan secara injeksi (suntikan sub kutan)  pada daerah vagina dari hewan coba tikus betina. Dari hasil percobaan  diperoleh, bahwa ternyata minyak menguap ini mempunyai efek esterogenik (sedang). Senyawa dari minyak menguap yang paling memberikan khasiat adalah cyperene I. Senyawa ini dipercayai akan menjadi senyawa proesterogen yang memperlihatkan biaoaktivitas tinggi setelah terjadi biotransformasi. Efek esterogenik inilah yang dipercaya menjadi dasar penting bagi penggunaan rumput teki pada pengobatan untuk mengatasi masalah haid yang tidak teratur pada kaum wanita.

Sebagai Penghilang Rasa Sakit dan Mengatasi Demam
          Kegunaan lain secara tradisional dari rumput teki ini adalah untuk mengobati panas ( penurun demam)  dan juga sebagai penghilang rasa sakit. Untuk melihat efektifitas tanaman ini dalam menurunkan panas, peneliti telah mencoba dengan memberikan ekstrak etanol dari umbi rumput teki pada tikus yang telah dibuat demam terlebih dahulu. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa kemanjuran dari ekstrak tanaman ini ternyata 6 kali lipat dibandingkan dengan obat modern natrium salisilat. Kemudian dari penelitian untuk mengetahui efek analgesik (penghilang rasa sakit) digunakan  mencit yang disuntik dengan ekstrak etanol dari umbi(rimpang)  tanaman ini. Ternyata efek penghilang rasa sakit dari senyawa triterpen IV B yang dipunyai tanaman ini pada 5 mg/Kg BB mencit sebanding dengan pemberian obat modern penghilang rasa sakit yaitu asam asetilsalisilat pada dosis 30 mg/kg BB mencit. Berdasarkan uraian diatas , penggunaan secara tradisional tanaman ini dalam mengatasi rasa sakit yang menyerang dikala menstruasi dapat dimengerti secara ilmiah.

Artikel Terkait :